BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penyusunan
makalah dengan judul “Pasar Konsumen dan Perilaku Konsumen serta Pasar Industri
dan Perilaku Pembeli Pasar Industri” ini dibuat dengan didasari oleh
teori-teori pemasaran. Karena ruang lingkup pemasaran tidak hanya tentang
produk dan penjualannya maka kita perlu melakukan pembahasan tentang bagian –
bagian yang disentuh dalam marketing itu sendiri terutama tentang informasi dan
permintaan pasar. Untuk memahami permintaan pasar, kita selayaknya mengerti mengenai
karakteristik yang mempengaruhi prilaku calon pembeli, proses pengambilan keputusan
dari calon konsumen, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan
keputusan tersebut, tipe perilaku pembelian konsumen terhadap suatu produk
pasar, serta perilaku konsumen luar negeri.
Sedangkan
untuk pasar industri, kita perlu mengetahui perilaku pembeli pasar industri
yang melingkupi; berbagai situasi pembelian utama, peserta proses pembelian di
pasar industri, pengaruh utama yang mempengaruhi pembeli di pasar industri, proses
pembelian di pasar industri, serta mengetahui tentang pasar institusi dan
pemerintah.
1.2.
Rumusan
Masalah
Adapun
masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini berkaitan dengan Pasar Konsumen
dan Perilaku Konsumen serta Pasar Industri dan Perilaku Pembeli Pasar Industri,
dirumuskan menjadi:
1. Apa definisi dari pasar konsumen dan
pasar industri?
2. Bagaimana perilaku konsumen pada
setiap segmen?
3. Apa sajakah yang mempengaruhi
perilaku konsumen?
4. Bagaimana proses pembelian pada
setiap segmen?
1.3
Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan, menjelaskan, mengetahui, dan
memahami akan permintaan pasar konsumen, dan pasar industri, perilaku dan
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen di setiap segmennya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU
PEMBELIAN KONSUMEN
2.1.1
PASAR KONSUMEN
Pasar
konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah tangga) yang
membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi maupun
keluarganya, tidak untuk maksud lain.
2.1.2.
PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN
Perilaku
pembelian Konsumen akhir (individu dan rumah tangga) yang membeli barang atau
jasa untuk konsumsi pribadi.
I. Model
Perilaku Konsumen
Perilaku pasar konsumen dapat
dijelaskan dengan model rangsang-tanggapan (stimulus-respons model).
Model rangsang-tanggapan (S-R model)
adalah sebagai berikut :
STIMULUS
---------------------------
Pemasaran
Lingkungan
Produk
Ekonomi
Harga
Teknologi
Tempat
Politik
Promosi
Budaya
|
|
PROSES
PERILAKU
----------------------------
Karakteristik
Pembeli
(Faktor
Personal, Faktor Sosial)
Proses
Pengambilan Keputusan Pembeli
|
|
RESPON
---------------------------
Pilihan
Produk
Pilihan
merk
Pilihan
dealer
Pilihan
waktu membeli
Jumlah
Pembelian
|
Pemasar ingin memahami bagaimana
rangsangan itu diubah menjadi tanggapan dalam proses perilaku konsumen yang
terdiri dari 2 bagian :
1. Karakteristik pembeli mempengaruhi
bagaimana dia mempersepsikan dan bereaksi terhadap rangsangan.
2. Proses pengambilan keputusan
pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli.
II.
Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Faktor-faktor Budaya
a. Budaya : Serangkaian nilai,
persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat
dari keluarga dan instansi penting lain.
b. Sub-budaya : kelompok orang yang
memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan
yang serupa.
c. Kelas Sosial : Pembagian kelompok
masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki
nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2. Faktor-faktor Sosial.
a. Kelompok : Dua atau lebih sekelompok
orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
b. Keluarga.
c. Peran dan Status. ( Peran terdiri
dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di
sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum
terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
3. Faktor-faktor Pribadi
a. Umur dan Tata Siklus Hidup,
b. Pekerjaan.
c. Situasi Ekonomi.
d. GayaHidup : Pola hidup seseorang
yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
e. Kepribadian dan Konsep Diri.
(Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan
secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah
kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri
mereka ).
4. Faktor-faktor Psikologis
a. Motivasi, kebutuhan yang mendorong
seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
b. Persepsi, Proses menyeleksi,
mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang
berarti tentang dunia.
c. Pembelajaran, perubahan perilaku
seseorang karena pengalaman.
d. Keyakinan dan Sikap, (keyakinan =
pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap
merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau
tidak seseorang terhadap suatu objek atau ide ).
III.
Tipe Perilaku Pembelian Konsumen
Perilaku
pembelian konsumen dapat dibedakan dalam beberapa kategori menurut dasar :
1. Usaha Pemecahan Masalah yang
Dihadapi Calon Pembeli :
a. Perilaku Respon Rutin (Routinezed
Response Behavior)
Adalah
perilaku pembelian rutin untuk persoalan yang sering dihadapi.Umumnya frekuensi
kebutuhan produk tinggi, misalnya kebutuhan barang-barang sehari-hari contohnya
makanan, sabun.
b. Perilaku Pemecahan masalah yang
terbatas (Limited Problem Solving)
Adalah
perilaku pembelian yang memerlukan usaha pemecahan persoalan yang
terbatas.Frekuensi pembeliannya tidak begitu tinggi.
c. Perilaku Pemecahan Masalah yang
Ekstensif (Extensive Problem Solving)
Adalah
perilaku pembelian untuk mengatasi persoalan yang sangat tidak rutin.Frekuensi
pembelian sangat jarang.
2. Keterlibatan Pembeli dan Perbedaan
Merk Produk Yang Hendak Dipilih untuk Dibeli :
a. Perilaku Pembelian yang Kompleks
b. Perilaku Pembelian Pencarian Variasi
c. Perilaku Pembelian Menekan
Ketidaksesuaian
d. Perilaku Pembelian Kebiasaan
IV.
Proses Pengambilan Keputusan
Proses
pengambilan keputusan (untuk membeli atau tidak membeli) oleh konsumen meliputi
kegiatan :
- Pengenalan Kebutuhan
Tahap dimana konsumen mengenali
permasalahan atau kebutuhan.
- Pencarian Informasi
Tahap
dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin
sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara
aktif.
- Pengevaluasi Alternatif
Tahap
dimana konsumen mengunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif
di dalam serangkaian pilihan.
- Keputusan Pembelian
Tahap dimana konsumen secara actual
melakukan pembelian produk.
- Perilaku Setelah Pembelian
Tahap
dinama konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan
pada keputusan atau ketidakpuasan mereka.
V. Proses
Keputusan Pembelian Produk Baru
Produk
Baru adalah Barang, Jasa atau Ide yang dianggap oleh sebagian calon konsumen
sebagai hal yang baru. Dalam pengambilan keputusan pembelian produk baru ini
melalui Proses Adopsi yaitu proses mental yang dijalani oleh individu melewati
dari pertama mempelajari inovasi tertentu hingga ke adopsi akhir.
Tahap-tahap Proses Adopsi
1. Kesadaran (awareness), konsumen tahu
akan produk baru tetapi kekurangan informasi tentangnya.
2. Ketertarikan (interest), konsumen
mencari informasi tentang produk baru tersebut.
3. Pengevaluasian (evaluation),
konsumen mempertimbang kan apakah mencoba produk baru adalah masuk akal.
4. Percobaan (trial), konsumen mencoba
produk dalam skala yang kecil untuk meningkakan perkiraan besarnya nilai produk
tersebut.
5. Pengadopsian ( adoption), konsumen
menentukan apakah akan menjadi pemakai tetap atau tidak dari produk baru
tersebut.
Pengaruh Karakteristik Produk
terhadap Tingkat Pengadopsian.
1. Keunggulan relatif
Tingkat yang menunjukan keunggulan
inovasi terhadap produk yang telah ada.
2. Kompatibilitas
Tingkat kesesuaian inovasi dengan
nilai dan pengalaman calon konsumen.
3. Kompleksitas
Tingkat kesulitan inovasi untuk
dimengerti atau digunakan.
4. Divisibilitas
Tingkat inovasi dapat dicoba sedikit demi sedikit.
5. Komunikabilitas
Tingkat
kemampuan hasil penggunaan inovasi dapat diobservasi atau dijelaskan kepada
orang lain.
VI.
Perilaku Konsumen Luar Negeri
Di
dalam kegiatan ekonomi, konsumen berperan sebagai pengguna atau pemakai barang
maupun jasa yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi
yang lain.
Peranan masing-masing pelaku ekonomi yaitu sebagai berikut
:
1. Rumah Tangga Konsumen (RTK) yang menghasilkan
faktor-faktor produksi menjualnya ke pasar produksi.
2. Rumah Tangga Produsen (RTP) membeli faktor-faktor dari
rumah tangga dan memberikan uang sebagai balas jasa rumah tangga. Selanjutnya
perusahan memproduksi barang/jasa dan dijual ke pasar barang atau ekspor.
3. Pemerintah memperoleh pendapatan dari penerimaan pajak
pribadi, pajak usaha, bea masuk, dan sumber lain.
4. Rumah tangga luar negeri dalam bidang ekonomi melalui
kegiatan ekspor dan impor serta kegiatan lain yang menguntungkan tiap Negara.
Umumnya negara sedang berkembang lebih memilih kebijakan
ekonomi terbuka, yaitu melakukan hubungan ekonomi dengan luar negeri. Kebijakan ini akan membuka akses pasar ekspor bagi
produk-produk mereka, sekaligus membuka sumber pengadaan barang modal dan bahan
baku industri dari negara-negara lain.
Selain menghasilkan devisa, kebijakan promosi ekspor
dapat melatih dan meningkatkan daya saing atau produktivitas para pelaku
ekonomi dornotik. Umumnya, negara sedang berkembang mengekspor hasil-hasil
sektor primer (pertanian dan pertambangan) atau hasil-hasil industri yang telah
ditinggalkan negara-negara yang lebih dahulu maju. Thailand misalnya, sangat
terkenal sebagai negara yang mampu menghasilkan devisa dari ekspor hasil
pertanian. Sementara Indonesia, memperoleh devisa yang besar dari ekspor
tekstil.
Kebijakan substitusi impor adalah kebijakan untuk
memproduksi barang-barang yang diimpor. Tujuan utamanya adalah penghematan devisa. Di
Indonesia, pengembangan industri tekstil pada awalnya adalah substitusi impor.
Jika tahap substitusi impor terlampaui, biasanya untuk tahap selanjutnya
menempuh strategi promosi ekspor.
Tapi kalau
cari produk asli Indonesia, tentu sulit. Karena terlalu banyak barang sandang
yang bermerk Cina dan luar lainnya dan tentunya dengan harga yang sangat
miring.Kenyataannya sebagian besar masyarakat Indonesia memang suka membeli
barang murah, tak peduli itu barang bajakan.Lalu bagaimana dengan kalangan atas
yang sudah terjangkit pola hidup jetset-nya?Kebalikannya, mereka justru sangat
cinta dengan segala barang bermerk mahal.Tak sedikit juga yang akhirnya menjadi
apatis dengan nasib perekonomian dan pasar Indonesia.warga kalangan atas
Indonesia yang dengan santainya menggesek kartu kredit di mall demi mendapatkan
barang-barang bernilai jutaan rupiah. Ketika termanjakan dengan limpahan uang,
mereka jadi tak punya kontrol diri dalam berbelanja.Berapapun harganya, kalau
sudah terlanjur suka, ya dibeli.
Penduduk
Indonesia memang terkenal sebagai konsumen paling aktif di Asia.Rasa gengsi
akibat tuntutan lingkungan, penyakit shopaholic, dan didikan yang kurang
mengenai kebijakan berbelanja menjadi beberapa faktor utamanya. Butik dan mall
di Singapura, Korea, Italia, Hongkong, Australia, dan AS pun memiliki daftar
pembeli tetap yang sebagian besarnya adalah penduduk Indonesia. Konsumen
Indonesia punya kebiasaan memborong barang-barang edisi terbaru, tak berniat
menawar, dan kembali lagi kalau puas dengan pelayanannya.Hal ini yang
dimanfaatkan oleh butik-butik luar negeri untuk selalu mengajak konsumen
Indonesia mampir lagi.Itu karena uang konsumen Indonesia banyak memakmurkan
brand luar negeri.
Kalau dilihat dari sini, maka tak heran kalau banyak produsen lokal yang
merana.Barang-barang lokal tak pernah menjadi nomor satu di luar negeri, dan
bahkan di negeri sendiri.Memang perlu diakui kalau produk lokal punya banyak
kelemahan dibanding produk impor. Belum lagi, produsen Indonesia jarang
memasang harga yang lebih murah melainkan lebih tinggi, alasannya karena
pungutan distributor yang tinggi dan kelangkaan/mahalnya bahan baku. Tentu saja
konsumen kabur karena produk lokal tidak dapat memuaskan hasrat belanja, maka
mencomot barang impor menjadi pilihan.Apalagi sebagian besar penduduk Indonesia
dari kalangan bawah hingga atas terbukti memiliki penyakit mental untuk terus
menerus belanja meski tidak membutuhkan barang tersebut.Dan tidak ada penanganan
yang serius dari didikan di lembaga pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan
sehari-hari juga memperparah mental konsumen Indonesia.
2.2.
PASAR
INDUSTRI DAN PERILAKU PEMBELI DI PASAR INDUSTRI
2.2.1. PASAR INDUSTRI
a. Definisi dan
pengertian industri.
Industri
adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi
adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi
juga dalam bentuk jasa.
b. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat
bahan baku
1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari
alam sekitar.
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain.
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah
industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah
berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain
sebagainya.
c. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil
modal
1. Industri padat modal adalah industri yang
dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun
pembangunannya.
2. Industri padat karya adalah industri yang lebih
dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam
pembangunan serta pengoperasiannya.
Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya =
berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986
1. Industri
kimia dasar
Contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri
mesin dan logam dasar
Misalnya seperti industri
pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri
kecil
Contoh seperti industri
roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
4. Aneka
industri
Misal seperti industri
pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri
rumah tangga
Adalah industri yang jumlah
karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri
kecil
Adalah industri yang jumlah
karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri
sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah
karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri
besar
Adalah industri yang jumlah
karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri
yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri
yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power
oriented industry)
Adalah industri yang berada
pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut
membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri
yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented
industry)
Adalah jenis industri yang
mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya
transportasi yang besar.
Macam-macam / jenis
industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri
primer
Adalah industri yang
barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah
terlebih dahulu.
Contohnya adalah hasil
produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri
sekunder
Adalah industri yang bahan
mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Misalnya adalah pemintalan
benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri
tersier
Adalah industri yang produk
atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti
telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang
lainnya.
2.2.2. PERILAKU PEMBELI DI PASAR INDUSTRI
Berbagai
Situasi Pembelian Utama
1. Pembelian Ulang sepenuhnya
Merupakan situasi pembelian di pasar industri
yang ditandai oleh pembeli secara rutin memesan ulang sesuatu tanpa ada
modifikasi.
2. Pembelian ulang dengan
modifikasi
Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai
oleh pembeli ingin memodifikasi spesifikasi, harga, persyaratan, dan pemasok
produk.
3. Tugas Baru
Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai
oleh pembeli membeli produk atau jasa untuk yang pertama kalinya.
4. Pembelian sistem
Pembelian
penyelesaian masalah secara terpaket dari satu penjual.
Peserta
Proses Pembelian di Pasar Industri
Unit
pengambilan keputusan organisasi pembelian disebut “Pusat Pembelian “ yaitu
semua individu dan unit yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan
di pasar industri.
- Pemakai,
Anggota organisasi yang akan mengunakan produk atau jasa, pemakai sering
pencetus usulan pembelian dan membantu mendefinisikan spesifikasi produk.
- Pemberi
Pengaruh, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang mempengaruhi
keputusan pembelian, mereka sering membantu mendefinisikan spesifikasi dan juga
menyediakan informasi untuk mengevaluasi sejumlah alternatif.
- Pengambil
Keputusan, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang memiliki
kekuatan formal dan informasi untuk memilih atau menyetujui pemasok yang harus
dipilih.
- Penjaga
gawang, orang yang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang
mengendalikan arus informasi kepada orang lain.
Pengaruh Utama yang dihadapi Pembeli di Pasar Industri
1. Faktor-faktor
lingkungan
Perkembangan peraturan dan kondisi politik.
Perkembangan persaingan.
Budaya dan adat-istiadat.
Perkembangan ekonomi
Kondisi penawaran
Perubahan teknologi
2. Faktor-faktor organisasi
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Struktur
Organisasi
Sistem
3. Faktor-faktor antar pribadi :
Otoritas
Status
Empati
Kemampuan mempengaruhi orang
4. Faktor-faktor individu:
Umur
Pendidikan
Posisi jabatan
Kepribadian
Sikap terhadap resiko
Proses Pembelian di Pasar
Industri
1. Pengenalan Masalah. Tahap pertama dalam proses pembelian di pasar industri ketika seorang
di perusahaan tertentu mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dapat
dipecahkan dengan memperoleh barang atau jasa tertentu.
2. Penjabaran Kebutuhan secara Umum. Tahap dalam proses
pembelian dipasar industri ketika perusahaan tersebut menjabarkan secara umum
karakteristik dan kuantitas barang yang dibutuhkan.
3. Spesifikasi Produk. Tahapan ketika organisasi pembeli
memutuskan dan menspesifikasikan karakteristik produk yang secara teknis
terbaik atas barang yang dibutuhkan.
4. Analisis Nilai. Pendekatan pengurangan biaya dimana semua komponen dipelajari secara
seksama guna menentukan apakah dapat dirancang ulang, distandarisasikan atau
dibuat dengan metode produksi yang lebih baik.
5. Pencarian Pemasok. Tahapan ketika pembeli berusaha mendapatkan pemasok terbaik.
6. Pengumpulan Proposal. Tahapan ketika pembeli mengundang pemasok yang
memenuhi syarat untuk mengajukan proposal.
7. Pemilihan Pemasok. Tahapan ketika pembeli mengulas proposal dan memilih satu atau beberapa
pemasok.
8. Spesifikasi pesanan rutin. Tahapan ketika pembeli menulis pesanan akhir
kepada pemasok terpilih, membuat daftar spesifikasi, kuantitas yang dibutuhkan,
waktu penyerahan yang diharapkan, kebijakan pengembalian barang dan garansi.
9. Penilaian Kinerja. Tahapan ketika pembeli memeringkat kepuasannya terhadap pemasok, sambil
mengambil keputusan apakah akan melenjutkan, memodifikasi atau memutuskan
perjanjian hubungan tersebut.
2.2.3. PASAR INSTITUSI
DAN PEMERINTAH
Pasar
Institusi
Terdiri dari sekolah, rumah sakit, rumah jompo, dan
institusi lain yang menyediakan barang dan jasa bagi orang-orang yang mereka
pelihara.
Setiap institusi mempunyai sponsor dan tujuan yang
berbeda.
Pasar institusi memiliki cirri anggaran yang rendah
dan pelanggan yang sudah pasti.
Banyak pemasar mendirikan divisi terpisah untuk
melayani ciri dan kebutuhan khusus pembeli institusi.
PasarPemerintah
Unit pemerintah --- pemerintah federal, negara
bagian, dan lokal – yang membeli atau menyewa barang dan jasa guna menunaikan
fungsi utama pemerintah.
Biasanya meminta pemasok mengajukan penawaran dan
biasanya mereka memberikan kontrak kepada pemasok yang menawarkan harga
terendah.
Umumnya lebih menyukai pemasok domestik daripada
pemasok asing.
Sebagian besar pemerintah akan
memberikan pemasok panduan yang lengkap yang menerangkan cara menjual kepada
pemerintah.
Kriteria non-ekonomi juga
memainkan peranan dalam pembelian pemerintah.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pasar Konsumen adalah kelompok individual
(perorangan maupun rumah tangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa
untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya, tidak untuk maksud lain. Model
perilaku pasar konsumen digambarkan dalam bentuk skema stimulus-respons model,
yang menjelaskan mengenai karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia
mempersepsikan dan bereaksi terhadap rangsangan serta proses pengambilan
keputusan pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli.
Adapun karakterisitik yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu factor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Didalam
pembelian suatu produk, terdapat suatu proses pengambilan keputusan yang biasa
dihadapi oleh konsumen, meliputi pengenalan kebutuhan, kebutuhan informasi,
evaluasi alternative, pengambilan keputusan, dan perilaku lanjut.
Produk Baru adalah Barang, Jasa atau Ide yang
dianggap oleh sebagian calon konsumen sebagai hal yang baru. Dalam pengambilan
keputusan pembelian produk baru ini melalui Proses Adopsi yaitu proses mental
yang dijalani oleh individu melewati dari pertama mempelajari inovasi tertentu
hingga ke adopsi akhir.
Pasar Industri adalah suatu usaha atau kegiatan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang
jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.Usaha perakitan atau
assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri.Hasil industri tidak
hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.Berbagai situasi pembelian
utama dalam pasar industry melingkupi pembelian ulang sepenuhnya, pembelian
ulang dengan modifikasi, tugas baru dan pembelian sistem.
Peserta proses pembelian di pasar industry meliputi
pemakai, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, penjaga gawang. Adapun factor
utama yang mempengaruhi pembeli di dalam pasar industry yaitu dipengaruhi oleh
factor lingkungan, factor organisasi, faktor antar pribadi, factor individu.
Sedangkan proses pembeliannya dijabarkan dalam tahapan, dimulai dari pengenalan
masalah, penjabaran kebutuhan secara umum, spesifikasi produk, analisis nilai,
pencarian pemasok, pengumpulan proposal, pemilihan pemasok, spesifikasi pesanan
rutin, dan penilaian kinerja.
Pasar institusi adalah pasar yang memfasilitasi
masyarakat yang mereka pelihara, seperti rumah sakit, sekolah, dan institusi
lain. Setiap institusi ini memiliki sponsor yang berbeda, memiliki anggaran
yang minimal dan pelanggan yang pasti,
Pasar pemerintah adalah unit pemerintah yang menjual
atau menyewa barang dan jasa untuk menunjang fungsi utama pemerintah, lebih
menyukai pemasok domestic, meminta dan memberikan kontrak pada pemasok dengan
dana yang lebih rendah.
0 komentar:
Posting Komentar